Friday, October 22, 2010

Jean Piaget dan Lev S. Vygotsky


               Jean Piaget lahir pada 9 Agustus 1896 di Neuchatel, Swiss. Ayahnya Arthur Piaget, adalah seorang sejarahwan. Ia menyelesaikan pendidikannya di Universitas Neuchatel pada 1916 dan mendapat gelar doktoral untuk penelitian atas karang-karangan pada 1918.
               Jean Piaget dikenal dgn teori perkembangan intelegensi yang menyeluruh yang mencerminkan adanya kekuatan antara fungsi biologi dan psikologis. Intelegensi menurut Piaget adalah memungkinkan sesorang untuk bertahan hidup dalam lingkungannya dan nteraksi antara seseorang itu dan lingkungannya itu juga terus menerus berubah. Dalam pembahasannya ini, Piaget mengemukakan konsep skema yaitu potensi umum untuk bertindak dengan cara tertentu. 


              Piaget juga mengemukakan konsep asimilasi, akomodasi. Asimilasi adalah pencocokan atau penyesuaian antara struktur kognitif dengan lingkungan fisik. Akomodasi adalah memodifikasi kognitifnya agar dapat menyesuaikan dengan lingkungannya.
TAHAP - TAHAP PERKEMBANGAN MENURUT PIAGET

1. SENOSRIMOTORIK (Lahir-2 Tahun), kemampuan bayi mengorganisasikan & mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan2 dan tindakan2 fisik.
2. PRAOPERASIONAL (2-7Tahun ) , fungsi semiotik (simbol) 2-4 tahun dan berkembangnya pemikiran intuitif 4-7 tahun.
3. OPERASI KONKRET (sekitar 7 tahun - 11/12 tahun) , belum dpt memecahkan persoalan yang abstrak

4. OPERASI FORMAL (sekitar 11/12 tahun – 14/15 tahun), asimilasi dan akomodasi berperan membentuk skema lebih menyeluruh.

Pendapat Piaget  Mengenai Pendidikan
                  Piaget menerangkan bahwa anak-anak yang berasal dari kultur yang berbeda memiliki struktur yang berbeda juga,sehingga mereka membutuhkan jenis materi dan cara belajar yang juga berbeda. Untuk mencapai proses belajar itupun ada baiknya sebagian materi sudah dikuasai dan sebagian lagi cukup dimengerti. Jadi, menurut Piaget, pendidikan yang optimal membutuhkan pengalaman yang menantang bagi si pembelajar sehingga proses asimilasi dan akomodasi dapat menghasilkan pertumbuhan intelektual.
LEV S. VYGOTSKY
             Lev Vygotsky (1896-1934), seorang psikolog berkebangsaan Rusia, mengenal poin penting tentang pikiran anak ini lebih dari setengah abad yang lalu. Teori Vygotsky mendapat perhatian yang makin besar ketika memasuki akhir abad ke-20. Walaupun setuju dengan Piaget bahwa perkembangan kognitif terjadi secara bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda-beda, tetapi Vygotsky tidak setuju dengan pandangan Piaget bahwa anak menjelajahi dunianya sendirian dan membentuk gambaran realitas batinnya sendiri. Adapun kritikan teori tahapan perkembangan, Vygotsky (1962) menulis, 
Skema-skema ini tidak memperhitungkan reorganisasi dari proses perkembangan itu sendiri, berdasarkan keutamaan yang penting dan signifikan dari karakteristik apapun terus berubah dalam transisi dari satu umur ke yang lain. Ini tidak termasuk kemungkinan melanggar masa kanak-kanak ke dalam zaman yang terpisah dengan menggunakan kriteria tunggal untuk semua usia. Perkembangan anak adalah sebuah proses yang sangat kompleks yang tidak dapat sepenuhnya didefinisikan tahap yang semata-mata atas dasar satu karakteristik. 
               Vygotsky menjelaskan mengenai konsep sosiokultural, yaitu potret perkembangan manusia sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari kegiatan-kegiatan sosial dan budaya. Bagi Vygotsky, perspektif historical dan cultural adalah hampir sama, karena perbedaan cultural/budaya dapat dilihat di sepanjang kontinum evolusi sosial.
Ada 2 konsep yang diajukan Vygotsky dalam Proses Mental :
1. Internalisasi 
Setiap fungsi mental yang lebih tinggi selalu melalui tahap eksternal dalam perkembangannya karena pada mulanya hal ini adalah fungsi sosial.

2.The Zone of Proximal Development   
Menurut Vygotsky, “zona perkembangan proximal menjelaskan fungsi-fungsi yang belum matang tapi sedang dalam proses kematangan”. Dalam contoh hipotesis, anak pertama menunjukkan tanda-tanda keahlian/skill yang akan berkembang melebihi kemampuan anak kedua.
Teaching thinking versus content-specific skill
Vygotsky mempertimbangkan dan menolak pandangan tentang bagaimana interaksi belajar dan perkembangan :
1.      Perkembangan adalah suatu kondisi awal yang harus muncul sebelum belajar, berarti   materi yang diajarkan di sekolah harus disesuaikan dengan perkembangan kognitif anak.
2.      “Perkembangan adalah belajar” itu lebih mengarah kepada karakteristik dari teori behaviorist dan teori kognitif information processing. Belajar bukan hanya perolehan dari kemampuan untuk berpikir; belajar adalah perolehan dari banyak kemampuan khusus untuk memikirkan tentang beragam hal.
3.      Interaksi antara belajar dan perkembangan.
 KONSEP SCAFFOLDING, Scaffolding merupakan suatu istilah yang ditemukan oleh seorang ahli psikologi perkembangan-kognitif masa kini, Jerome Bruner, yakni suatu proses yang digunakan orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya.
Scaffolding memiliki 5 karakteristik :
1.      Menyediakan dukungan
2.      Berfungsi sebagai tool
3.      Memperluas kemampuan seseorang
4.      Memperbolehkan menyelesaikan pekerjaan yang kelihatannya tidak mungkin diselesaikan
5.      Dipakai secara selektif untuk memberikan bantuan setiap saat dibutuhkan.

 SUMBER : Hergenhahn, B.R & Olson, M.H. 2008. Theories of Learning (Teori Belajar). edisi ke-7. Jakarta : Kencana Prenada Mulia


No comments: