Wednesday, November 17, 2010

Laporan Observasi Fakultas Sastra Jepang


Judul kegiatan observasi
Observasi Proses Belajar di Fakultas Sastra Jepang

Lokasi observasi
Fakultas Sastra USU
Jalan Universitas 19
Medan 20155
Tel. +62 61 8220840
Fax.+62 61 8215956

Waktu observasi
Hari / Tanggal : Rabu / 10 November 2010
Waktu   : 08.05- 09.35 WIB

Subjek observasi
Ø  Dosen : Bu Murni
Ø  Mahasiswa Program Studi Sastra Jepang Semester 5 berjumlah 26 orang yang sedang mengikuti mata kuliah Tata Bahasa Jepang.

Objek observasi
Ø  Suasana kelas pada saat kuliah berlangsung
Ø  Interaksi dosen dan mahasiswa


Uraian hasil observasi
Dosen memasuki kelas pada pukul 08.05. Mahasiswa yang hadir masih berkisar 12 orang. Sebelum memulai perkuliahan, dosen mengabsen satu-persatu mahasiswanya. Setelah itu, dosen mulai berbicara dengan mahasiswanya menggunakan bahasa Jepang.

Dosen menerangkan materi 2 minggu lalu. Dosen mencoba meminta mahasiswa mengingat materi tersebut dan kemudian meminta beberapa mahasiswa memberikan contoh sehubungan dengan materi tersebut. Beberapa mahasiswa terlihat bingung ketika dosen menjelaskan. Kemudian salah seorang mahasiswa bertanya kepada dosen. Dosen menjelaskan kembali. Beberapa mahasiswa tampak lebih mengerti.
Kemudian dosen menyuruh mahasiswa membuka buku dan menyuruh satu persatu mahasiswa secara bergiliran menjawab soal di buku. Ketika kuliah berlangsung (pukul 08.30) beberapa mahasiswa yang terlambat terlihat memasuki kelas tanpa ditegur oleh dosen. Dosen mulai berjalan ke belakang dan menyuruh mahasiswa di barisan belakang untuk mulai membacakan dan menjawab soal di buku.

Memasuki materi baru, dosen memberikan waktu beberapa menit kepada mahasiswa untuk mengerjakan soal di buku. Setelah itu, dosen mulai berbicara lagi kepada mahasiswanya. Untuk materi yang baru, dosen meminta mahasiswa untuk aktif memberikan pendapat. Materinya mengenai ” Apa yang harus diperhatikan seseorang ketika jalan-jalan ke suatu daerah tertentu?”. Beberapa mahasiswa diminta oleh dosen untuk menuliskan jawaban mereka di papan tulis. Ketika itu, ada beberapa mahasiswa terlihat berdiskusi, ada yang mengobrol dengan teman di sampingnya. Suasana kelas mulai ribut sementara dosen sedang berbicara dengan mahasiswa di barisan depan.

Setelah beberapa mahasiswa selesai menulis, dosen mulai membahas jawaban di papan tulis. Ketika ada jawaban yang salah penulisannya, dosen akan memperbaikinya langsung. Beberapa mahasiswa di barisan depan terlihat fokus mendengarkan. Beberapa siswa yang duduk di barisan belakang, terlihat sibuk dengan kerjaannya sendiri, ada yang bercerita dengan teman didekatnya, ada yang menghadap keluar jendela.

Dosen mulai memasuki materi baru lagi. Sama seperti sebelumnya, dosen memberikan waktu untuk menjawab soal di buku sambil sesekali dosen berjalan ke belakang untuk melihat hasil pekerjaan mahasiswa. Dosen membahas beberapa soal di buku dengan meminta mahasiswa membacakan jawaban mereka.

Setelah semua materi selesai, dosen mengakhiri perkuliahan dengan menanyakan kepada mahasiswa apakah ada sesuatu yang tidak jelas. Seorang mahasiswa bertanya dan dengan cepat ditanggapi dosen. Setelah itu, dosen mengakhiri perkuliahan yang berlangsung 2 SKS tersebut.

Telaah hasil observasi menurut teori belajar

A. Teori Pask
Teori Pask yang terkenal adalah Conversation Theory. Conversation adalah pembicaraan  dimana terjadi pertukaran informasi dan ide antara dua orang atau lebih. Conversation dalam konteks edukasi biasanya meliputi pertukaran ide dan proses mental antara pembicara dan pendengar.

Observasi kali ini dapat dikaitkan dengan teori conversation Pask. Dapat dilihat dalam kelas, dosen banyak melakukan tanya jawab dengan mahasiswa. Dosen meminta mahasiswa membacakan dan menjawab soal di buku. Ketika terjadi kesalahan, dosen akan mengoreksinya secara bersama-sama dengan mahasiswa untuk mendapatkan jawaban yang benar.

            B.     Teori Ausubel
Salah satu konsep Ausubel yang dapat dikaitkan dengan observasi yang dilakukan adalah mengenai derivative subsumption. Dalam derivative subsumption, kita mempelajari contoh-contoh baru untuk lebih memperjelas konsep yang telah dimiliki sebelumnya.
Selama perkuliahan berlangsung dan ketika memasuki materi-materi baru, dosen selalu meminta mahasiswa untuk memberikan contoh-contoh. Dengan adanya contoh-contoh baru, pemahaman mahasiswa mengenai suatu materi akan menjadi lebih jelas dan lebih dapat dimengerti.

C.    Teori Piaget
Konsep Piaget mengenai asimilasi, akomodasi dan equilibrasi dapat dilihat dalam uraian hasil observasi. Mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen dan menyesuaikan dengan konsep yang ada (asimilasi). Beberapa mahasiswa tampak bingung. Dosen menjelaskan kembali sehingga beberapa mahasiswa tampak lebih mengerti (equilibrasi). Mahasiswa mengubah pemahaman mereka yang terdahulu (akomodasi).

D. Teori Thorndike
Salah satu konsep Thorndike yang dapat menjelaskan proses belajar dalam observasi adalah Hukum kesiapan / Lawof Readiness.
Beberapa mahasiswa jelas terlihat masih belum siap untuk belajar. Hal ini dapat dilihat dari keterlambatan mahasiswa dalam memasuki kelas. Mahasiswa yang terlambat tentunya tidak mendengarkan penjelasan yang diberikan sebelum mereka memasuki  kelas. Hal ini tentunya akan lebih menghambat mereka dalam memahami materi yang sedang diajarkan dan juga materi-materi selanjutnya yang berhubungan dengan materi sebelumnya. Hambatan tersebut akan membuat mereka menjadi kurang aktif dan merasa proses belajar yang terjadi kurang menyenangkan. 

Daftar Pustaka
http://en.wikipedia.org/wiki/Gordon_Pask  ( 16 November 2010) 
Driscoll, Marcy P.1994. Psychology of Learning for Instruction. Boston : Allyn and Bacon
B. R. Hergenhahn & Matthew H. Olson (2009). Theories of Learning. Edisi Ketujuh. Jakarta : Kencana

Kesimpulan sebagai rangkuman dari proses observasi hingga penyelesaian laporan

Dalam observasi, kami mencoba melihat bagaimana proses belajar-mengajar yang terjadi di dalam kelas dan juga bagaimana interaksi antara dosen dan mahasiswa serta bagaimana suasana kelas selama perkuliahan berlangsung.

Untuk menyelesaikan laporan, masing-masing dari kami membuat uraian hasil observasi. Uraian tersebut kemudian digabungkan. Karena waktu tidak cukup dan tidak ada kesempatan untuk bertemu, kami memilih untuk melakukan diskusi online.

Setelah laporan selesai, kemudian kami masing-masing melakukan posting di blog.

Testimoni perencanaan, pelaksanaan hingga penyelesaian tugas

Testimoni Calvina

Perencanaan tugas sebenarnya agak membingungkan. Dimulai dari rencana ingin observasi di satu tempat sampai tempat lainnya. Akhirnya waktu terbuang secara percuma. Kemudian akhirnya observasi dilakukan di Sastra Jepang. Dosen dan mahasiswa menggunakan bahasa Jepang dalam berkomunikasi. Tetapi terkadang juga menggunakan bahasa Indonesia. Setelah observasi, masing-masing membuat uraian hasil observasi kemudian digabungkan. Kemudian untuk penyelesaian bagian lainnya, kami memutuskan untuk melakukan diskusi online.

Testimoni Ester
Ketika tugas observasi dibagikan, ternyata kami mendapatkan bagian untuk mengobservasi metode belajar di tingkat perkuliahan. Sejak saat itu kami telah menentukan dimana kami akan melakukan observasi. Pada saat itu kami berunding untuk memilih Universitas mana yang akan kami pilih. Ada beberapa tempat yang kami jadikan pilihan, pertama Fakultas Hukum USU, Univertsitas Prima, Fakultas Kedokteran Universitas Methodis Indonesia (UMI) dan Fakultas Sastra Jepang USU. Kami mencoba mencari tahu bagaimana keadaan yang cocok untuk melakukan observasi. Ada beberapa kendala diantara tempat yang kami tujukan, adanya kurang informasi mengenai fakultas tersebut, adanya ketidak cocokan waktu untuk mengobservasi antara dengan jadwal kuliah kami dengan jadwal kuliah mereka, dan sehingga akhirnya kami memilih Fakultas Sastra Jepang untuk menjalankan observasi kami.

Setelah kami memilih Fakultas Sastra Jepang, kami membuat surat izin dibagian pendidikan untuk ditujukan kepada Fakultas Sastra Jepang. Setelah surat siap, lalu kami mengantarnya kebagian pendidikan Fakultas Sastra Jepang, akan tetapi pada saat itu yang bersangkutan ( Pembantu Dekan III ) tidak ada di tempat. Jadi kami melaporkannya kebagian Sekretariat Fakultas Sastra Jepang. Kami mengajukan surat itu kepadanya, lalu beliau menanyakan tujuan kami untuk melakukan observasi, setelah kami menjelaskan semua, beliau menerima dan langsung memberikan izin kepada kami. Beliau menentukan jadwal dan mata kuliah yang cocok untuk di observasi, beliau memilih mata kuliah Tata Bahasa Jepang berjumlah dua SKS  pada hari Rabu, 10 November 2010, pukul 08.00-09.40 WIB. Lalu beliau menghubungi dosen yang mengajar pada mata kuliah tersebut, dan dosen tersebutpun mengizinkan kami untuk melakukan observasi pada jam mengajarnya. Kami sangat senang karena mereka merespon kami dengan baik.

Lalu tibalah harinya. Sebelumnya kami sudah berencana untuk pergi bersama ke Fakultas Sastra Jepang. Pada pukul 07.40 WIB kami telah tiba dikampus, dan kami pun bersama-sama berangkat ke Kampus Fakultas Sastra Jepang. Tiba disana kurang lebih pada pukul 07.55, kami pun mencari lokasinya. Cukup mendapat kesulitan untuk mencari dimana lokasi kelas yang akan kami observasi, dikarenakan Fakultas Sastra itu cukup besar, semua berada dalam satu lingkup, adapun satu gedung itu terdapat beberapa fakultas. Untung saja kami bertanya pada mahasiswa yang ada disekitar itu, lalu mereka pun menunjukan dimana lokasi yang hendak kami tuju.

Kami pun takut telat, karena waktu telah menunjukkan pukul 08.00 WIB. Ketika kami tiba di ruang itu, ternyata masih hanya ada beberapa mahasiswa aja yang berada diruangan itu. Dosen pun belum hadir saat itu. Akhirnya tak lama kemudian tepat pukul 08.05 WIB dosen datang dan masuk kelas, sebelumnya kami meminta izin kembali. Dan ia pun mempersilahkan kami masuk ke ruangan tersebut. Kami memilih duduk di bagian paling belakang, agar tidak mengganggu mereka belajar. Mahasiswanya ramah-ramah, mereka menyapa kami, dan kebetulan ada beberapa siswa yang juga ternyata teman saya di bangku SMA dulu. Untungnya tidak ada kendala selama kami mengobservasi.

Lalu masuk kedalam pembuatan laporan, kami sama-sama mengerjakannya. Dikarenakan ada perbedaan waktu jam kuliah kami sulit untuk menentukan waktu untuk berdiskusi langsung, akhirnya kami memilih berdiskusi online pada malam hari dan dilanjutkan waktu hari libur.


Foto Dokumentasi :





Wednesday, November 3, 2010

PASK DAN LANDA


Lev N. Landa

Belajar menurut Landa adalah pengolahan informasi, sehingga guru yang baik adalah guru yang tahu persis informasi dari materi yang akan dibahas, tahu sistem berpikir dari pembelajar dan tahu caranya “mengklopkan” system informasi materi dengan sistem berpikir pembelajar itu. 

     Dua macam proses berpikir menurut Landa
     - Proses berpikir Algoritmik,yaitu proses berpikir yang sistematis, tahap demi tahap, linier, konvergen, lurus menuju satu target tujuan tertentu.
Contoh : kegiatan menelpon, menjalankan mesin mobil.

- Cara berpikir Heuristic adalah cara berpikir divergen, menuju ke beberapa target tujuan sekaligus.
Contoh : operasi pemilihan atribut geometri, penemuan cara-cara pemecahan masalah.

Gordon Pask

Teori Pask yang paling terkenal adalah Conversation Theory. Teori ini berdasarkan pada kerangka sibernetik dan mencoba untuk menjelaskan proses belajar yang terjadi antara makhluk hidup dan mesin.

Ada 4 Kategori Conversation :
  • Monolog
  • Dialogue  
  • Dialectic 
  •  Construction 
 Salah satu metode Pask adalah tutorial conversation, dimana metode belajar berbentuk diskusi dan strategi belajarnya dipilih berdasarkan kesepakatan antara guru dan siswa. Pada metode ini, proses belajar lebih kepada give and take. Conversational instruction memungkinkan siswa untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan. Siswa bisa bertanya, berkomentar dan menekuni bidang yang menjadi minatnya.