Wednesday, May 25, 2011

testimoni pengalaman Simulasi UAS online

Saya pribadi ini merupakan pengalaman kedua saya dalam menjalankan ujian online. Seperti biasa saya sangat menyukai ujian yang dilakukan secara online,karena tidak begitu mengundang keributan. Akan tetapi kali kedua ini, banyak kendala-kendal yang cukup hampir menghalangi simulasi ujian online hari ini. Seperti, koneksi yang terkadang suka mengulah atau payah terhubung, ini cukup menghabiskan banyak waktu. Saya rasa untuk kedepannya lagi, sebelum kita menghadapi UAS, sebaiknya terlebih dahulu kita mempersiapkan cara untukmengatasi kendala-kendala yang mungkin akan terjadi ketika UAS berlangsung. Terimakasih.

Simulasi UAS Online


Jawaban soal 1.

Menurut saya prinsip evaluasi yang kelompok telah lakukan adalah :

-        Mempunyai tujuan yang pasti

Dalam tugas kelompok yang telah kami kerjakan ini, kelompok sudah memiliki targetatau tujuan yang pasti dalam tugas ini. Kelompok menggunakan metode Karyawisata, dan tujuan kami dalam metode ini adalah memberi pengetahuan baru kepada peserta Karyawisata tentang masakan Jepang, dan juga menambah wawasan peserta mengenai masakan Jepang.

-      Bukti tentang perubahan dalam diri individu

Dalam tugas kelompok ini, saya mendapatkan banyak pelajaran yang berharga. Terutama yang berkaitan dengan kinerja kelompok. Saya mendapatkan pelajaran untuk selalu bekerja sama, bersedia mendengarkan masukan orang lain, dan terutama komunikasi yang menjadi dasar berjalannya kerjasama dalam kelompok. Yang sebelumnya saya kurang respect dengan masukan-masukan orang lain, tapi sekarang saya belajar darisemua it, ternyata tidak semua masukan-masukan dari kelompok itu tidak berguna, malah ini semakin membangun saya, dan menambah lagi pengetahuan saya.

-      Menggunakan tujuan perilaku yang terjangkau dan pasti

Dalam kelompok ini juga kami sebelumnya telah menentukan tujuan performansi atau perilaku. Dimana dalam kelompok kami, tujuan performansi kamiadalah mengajak peserta untuk ikut serta dalam kegiatan karyawisata ini.

-      Evaluasi harus berkesiambungan

Kelompok meberikan evaluasi kepada setiap peserta karyawisata. Tujunannya untuk mendapatkan feedback baik daripeserta maupun pengajar mata kuliah Andragogi ini. Agar,  apabila ada kekurangan dalam performakelompok dapat member pelajaran kepada kelompok untuk kedepannya.


Jawaban soal no. 2

Prosedur yang kelompok gunakan dalam metode Karyawisata adalah Prosedur Evaluasi menurut Morgan, et al. (1976).

-      Mengecek tujuan

Sebelum melakukan observasi dalam metode karyawisata ini, kelompok menentukan  terlebih dahulu apa tujuan dalam keryawisata ke Sushi Tei tersebut.

-      Memeriksa apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan

Tujuan kelompok dalam berkaryawisata ke Sushi Tei ini adalah untuk lebih mengetahui masakan-masakan Jepang. Maka yang kelompok lakukan adalah melakukan kunjungan karyawisata ke restoran Jepang, yang umumnya menyediakan masakan-masakan Jepang.

-      Mengumpulkan Bukti

Sebelumnya, kelompok mengumpulkan beberapa bukti mengenai masakan-masakan Jepang yagada di Indonesia ini, dengan cara mencari informasi dari Internet, mencari sumber-sumber tentangmasakan Jepang dari majalah, dan lain-lain.

-      Menentukan Sumber Bukti

Dalam metode karya wisata ini, sampel yang kami pakai untuk menentukan sumber bukti mengenai masakan Jepang ini adaah beberapa karyawan/pekerja yang bekerja di Sushi Tei. Mereka memberikan informasi-informasi mengenai masakan-masakan apa saja yang merekan sediakan di restoran Jepang tersebut.

-      Menentukan alat untuk memperoleh bukti

Alat yang kelompok gunakan dalam kunjungan karyawisata ini adalah catatan dan kamera, dimana kami mencatat seluruh informasi-informasi yang pihak Sushi Tei berikan kepada kami. Kamera kami jadikan untuk mengambil bukti-bukti bentuk-bentuk masakan Jepang tersbut, dan mengambil foto-foto untuk dijadikan dokumentasi.

-      Menganalisis Bukti

Dalam observasi kami ini, kami tidak menggunakan analisis statistik. Kami hanya memberikan lembar evaluasi kepada peserta karyawisata guna untuk menilai hasil kinerja kami.

-      Menggunakan hasil

Hasil yang telah didapatkan dalam karyawisata ini, kami jadikan laporan untuk tugas postingan Andragogi di blog kami masing-masing.


Sumber : Suprijanto, H. (2007). Pendidikan Orang Dewasa; dari teori hingga aplikasi.Jakarta: Bumi Aksara

Tuesday, May 17, 2011

Testimoni Performa Diskusi

Menurut saya pribadi, performa yang diberikan oleh kelompok diskusi, kurang menarik. Dalam arti kata lain, materi diskusi yang diberikan kurang mengajak peserta diskusi untuk lebih ikut serta memberikan ide-ide yang baik dalam diskusi tersebut. Karena menurut saya, lebih baik diskusi itu dilakukan sambil berdebat dan bertukar informasi dari peserta satu ke peserta yang lain. Untuk performa dari tiap anggota kelompok sendiri saya rasa mereka cukup baik, karena sudah memberikan informasi yang peserta dapat tangkap. Terimakasih

Testimoni Performa Pelatihan

Kelompok pelatihan, saya rasa sudah memberikan hasil yang maksimal dalam performa mereka. Memang ada beberapa masalah yang terjadi pada performa latihan, misalnya kurang memanage waktu dengan baik, serta performa-performa dari tiap anggota kelompok yang saya rasa ada beberapa kelemahan yang mereka tampakkan. Tapi jauh dari situ, menurut saya performa yang kelompok pelatihan berikan juga sudah cukup baik.

Testimoni Performa Demonstrasi

Menurut saya, performa yang diberikan kelompok demonstrasi ini cukup menarik, yaitu pembuatan coklat strawberry. Karena bagi saya, itu memberikan pelajaran dan menambahkan ilmu saya khususnya dalam bidang kuliner. Dan saya rasa, performa yang ditunjukkan oleh anggota-anggota kelompok demonstrasi juga baik. Mereka mengajak peserta berpartisipasi dalam pembuatan coklat strawberry. Ini sangat menarik. Terimakasih

Tugas Kelompok Andragogi

Evaluasi Performa Kelompok Karya Wisata





Berikut adalah laporan evaluasi dari performa karya wisata. 

Perform karya wisata ini dilaksanakan dalam bentuk cooking class, yang diadakan di Restaurant Sushi Tei, Sun Plaza LG A-1, Jl. Zainul Arifin No. 7, Medan, pada tanggal 12 Mei 2011 pukul 14:00 - 16:00 WIB. 

Kegiatan cooking class ini diadakan untuk memberikan keterampilan pada para peserta dalam hal keterampilan di bidang kuliner, yang mana keterampilan ini diharapkan bisa menjadi modal untuk berwira usaha kelak. 

Secara keseluruhan, kegiatan berjalan sesuai dengan susunan acara yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh pihak restauran, walaupun di dalam susunan acara tersebut tidak dicantumkan waktu untuk masing - masing segmen kegiatannya, sebab pihak restauran sendiri tidak dapat memastikan berapa waktu yang digunakan untuk setiap segmen.

Susunan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
I. Presentasi dari kelompok Karyawisata
-      Latar belakang pemilihan tempat Karyawisata
-      Menjelaskan tujuan dan manfaat dari tempat karyawisata

II. Penjelasan dari pihak Sushi Tei
                                         
-      Menjelaskan latar belakang Sushi Tei
-      Menjelaskan apa saja yang ada di depan dan dibelakang dapur Sushi Tei
-      Menjelaskan Basic of Japanese Food (soba, udon, ramen, miso sup & chawan mushi)
-      Cara pemilihan beras yang baik untuk Sushi rice
-      Cara pembuatan Sushi ( dijelaskan sambil praktek yang hanya dilakukan oleh Chef)
-      Cara pembuatan tamagoyaki ( bahan telah diproses sebelumnya )
-      Cara pemotongan ikan salmon ( dijelaskan sambil praktek oleh chef )

III.      Praktek

-      Pemotongan salmon yang hanya dilakukan oleh chef
-      Pembuatan sushi yang diikuti oleh semua peserta dan di bantu oleh anggota-anggota pihak Sushi Tei :
Tamago Sushi = 1 pcs
Salmon Sushi = 1 pcs
Kanikami Maki (California style) = 1 roll
Vegetable HR ( kyuri & avocado ) = 1 pcs
Corn Gunkan = 1 pcs

IV. Setelah selesai penjelasan dan praktek, dibuka sesi tanya jawab

V.    Makan bersama dari hasil pembuatan sushi peserta.

Secara garis  besar, prosesi dalam kegiatan ini dilakukan oleh pihak restaurant sendiri. Untuk penjelasan tentang Sushi Tei dilakukan oleh waitress terpilih dan untuk proses penjelasan sampai pembuatan makanan Jepang itu sendiri dilakukan oleh chef restaurant yang bernama M. Yusuf (Indonesia) dan Katsumi Goda (Jepang).
Biaya - biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut:
Biaya paket Cooking Class, termasuk sertifikat dan juga souvenir         = Rp 1.000.000
Jadi kontribusi dari setiap peserta sebesar Rp 75.000

Menurut evaluasi kelompok beserta Chef yang mengajarkan peserta karyawisata dalam pembuatan Sushi Tei, hasil yang diberikan juga sudah cukup baik.

Hasil Evaluasi dari peserta :

Berdasarkan lembar evaluasi performa kelompok karyawisata yang telah kami berikan kepada seluruh peserta karyawisata ke Sushi Tei, maka kami mendapatkan evaluasi sebagai berikut :

-      Pemilihan  lokasi karyawisata     : BAIK

-      Sistematika Acara                    : BAIK

-      Kenyamanan lokasi                     : BAIK

-      Materi yang disajikan                : BAIK

-      Performa Septi Utami A           : SEDANG

-      Performa Ester Hotmauli T       : SEDANG

-      Performa Dewanty Ajeng W      : SEDANG

Kesimpulan dan Saran :

Kesimpulan:

Secara keseluruhan, kegiatan karya wisata berjalan lancar, walaupun tentu ada beberapa kekurangan yang mengiringi.
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan yang kami simpulkan dari kegiatan karya wisata:

KELEBIHAN :
1.                   Pemilihan tempat yang mudah untuk diakses para peserta
2.               Di restauran tersebut ,terdapat 2 orang ahli yang sudah berpengalaman dalam memasak sushi. Salah satunya berasal dari Jepang. Hal ini menguntungkan, sebab dengan adanya ahli langsung dari negaranya, diasumsikan pihak tersebut lebih paham mengenai proses memasaknya.
3.                   Peserta tidak sekedar mengonsumsi sushi,mereka juga memperoleh pengetahuan lebih mengenai jenis - jenis sushi dan proses memasaknya, yang mana hal ini diharapkan bisa menjadi nilai 'plus' bagi mereka, mengingat tidak semua orang mendapat kesempatan yang sama untuk kegiatan cooking class ini.
4.                   Pihak restaurant Sushi Tei yang mudah diajak bekerja sama.

KEKURANGAN :
1. Biaya yang cukup mahal
2. Makanan yang kurang cocok di lidah
  
SARAN
untuk karya wisata berikutnya :
1. Usahakan cari spot yang tidak memakan biaya banyak, tapi tetap worth untuk kegiatan karya wisata

2. Pastikan peserta bisa menghadiri karya wisata

 Testimoni :

Septi Utami Anugrah     :
Selama menjalani mata kuliah Andragogi terkhususnya dalam kelompok banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan. Dengan menghadapi berbagai karakter teman satu kelompok. Berusaha untuk saling memahami dan mengerti teman yang lainnya. Di awal kelompok kami menyarankan untuk melakukan performa karyawisata ke kebun strwaberry di Brastagi. Naman karena begitu banyak kendala yang di hadapi, terakhir kami memutuskan untuk melakukan performa di Sushi Tei. Cukup sulit untuk menyatukan pendapat dari berbagai kritik dan saran dari teman-teman kelompok yang lain. Tetapi kami dari kelompok karyawisata berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk teman – teman yang lain begitu juga dengan dosen pengampuh mata kuliah Andragogi.Mungkin demikian testomni dari saya, lebih dan kurang saya mohon maaf dan ucapkan terima kasih

Ester Hotmauli Tampubolon :
Dari awal pemilihan metode pembelajaran pada pendidikan orang dewasa kelompok sudah terlebih dahulu memilih metode karyawisata, yang kemlompok rasa itu cukup menarik. Pertama kali kelompok memilih kebun strawberry sebagai tempat karyawisata, namun karena ada beberapa kendala, sehingga karyawisata ke kebun strawberry pun dibatalkan. Lalu kelompok memilih restoran Jepang, yaitu Sushi Tei sebagai tempat karyawisata. Wah, saya pribadi sangat senang, karena menlihat hasil evaluasi yang diberikan kepada seluruh peserta karyawisata sungguh menanggapi karyawisata ke Sushi Tei ini sangat menarik. Semoga kunjungan karyawisata ke Sushi Tei dapat memberikan dampak positif bagi seluruh peserta karyawisata. Dan tak lupa, saya sangat berterimakasih kepada Ibu Dina, selaku dosen pengampuh mata kuliah Andragogi, begitu banyak pelajaran yang saya dapatkan dalam mata kuliah ini, khususnya dalam kelompok ini, beliau banyak megajarkan sebagaiman seharusnya orang dewasa berperilaku yang baik dan benar. Terimakasih Ibu.

Dewanty Ajeng Wiradita :
Mnurut saya, selaku fasilitator dlm kgiatan ini..sangat EXCITED rasanya bisa terlibat di dalamnya! Mengingat panjangnya waktu yang kami butuhkan dari awal prncanaan sampai terwujudnya kegiatan ini. Rasa syukur pada Allah swt dan trima kasih banyak, saya ucapkan utk Bu Dina (atas bimbingan dari Ibu), rekan2 Andragogi skalian (atas kontribusi dan keikutsertaannya), dan yg tak kalah penting: rekan saya, kk Ami dan kk Ester. Adapun bbrp pelajaran yg dapat saya petik dari proses rancangan kegiatan yg 'panjang' ini adlh:
- komunikasi tetap  merupakan hal terpenting dalam suatu kerja sama
- dlm perencanaan kegiatan, perlu mengumpulkan informasi sebanyak2nya agar tidak trjadi kesalahpahaman dlm diskusi, dan lain-lain.
Karya wisata k Sushi Tei sndri memberi pengalaman baru bagi saya dalam mengenal cara mmasak mkanan2 Jepang. Semoga apa2 yang kita pelajari saat kegiatan karya wisata kemarin dapat bermanfaat.

DOKUMENTASI
a.           Chef memperkenalkan makanan-makanan jepang, mengajarkan cara pemotongan ikan salmon dan pembuatan sushi
Chef Yusuf memperkenalkan Mie Ramen
Pemisahan duri dari daging ikan


Pemotongan Sushi untuk dijadikan Salmon Sushi

Pemilihan ikan Salmon yang baik dan berkualitas


b.           Peserta mempraktekkan pembuatan sushi dan di bantu oleh pihak Sushi Tei
Peserta Karyawisata sedang mempraktekkan pembuatan Sushi

Bu Dina sedang memotong kanikani maki

Pihak Sushi Tei membantu peserta membuat Sushi

beberapa sushi yang telah siap dibuat

Peserta Wisata sedang mengisi lembar evaluasi performa kelompok 


c.           Beberapa hasil Sushi yang dibuat oleh peserta
KANIKAMI MAKI

VEGETABLE HR ( kyuri & avocado)
d.           Poto bersama pihak Sushi Tei
Poto bersama dan sekaligus perpisahan dengan pihak Sushi Tei

Monday, May 16, 2011

Tugas Kelompok Pendidikan


Tugas Mini Proyek :

Ester Hotmauli T      (08-054)



Topic         : Ruang lingkup pendidikan usia pra sekolah

BERMAIN PADA USIA PRA SEKOLAH  di TK BUNAYYA II

PERENCANAAN
Pendahuluan
Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran yang berlangsung dalam suatu pola kehidupan. Proses pendidikan merupakan rangkaian peristiwasosialyang dinamis yang didalamnya berlangsung proses manajerial dan operasional untuk melaksanakan perubahan kualitas tingkahlaku, kognisi, dan lainnya. Hasil pendidikan berupa peningkatan pengetauan yang mampu meningkatkan taraf hidup sebagai pribadi, pekerja, warga, serta berguna untuk diri juga untuk keluarga dan bagi lingkungan.
Untuk menghasilkan hasil pendidikan yang lebih baik, penulis berpendapat bahwa anak usia pra sekolah perlu mendapat perhatian serius dalam pendidikannya sehingga anak diharapkan menjadi manusia yang berguna yang memiliki kompetensi dan daya pikir yg tinggi serta pemahaman terhadap situasi lingkungan yang baik. Dimana pada masa pendidikan usia pra sekolah, anak-anak cenderung masih individual dan tidak terlalu tertarik untuk bersosialisasi dengan teman dan lingkungan nya. Anak usia pra sekolah juga masih takut atau tidak mau berinteraksi dengan orang yang baru ditemui nya. Kebanyakan hanya dengan orang yang sudah familiar seperti keluarga atau sanak sodara. Penulis melihat hal seperti ini terjadi di TK Bunayya II yang terdapat di Jl. Beo no.76 G , Dimana keponakan salah seorang dari tim penulis sangat suka bercerita tentang segala hal yang terjadi di sekolahnya. Dalam ceritanya ia mengatakan beberapa hal yang menjadi perhatian dan menjadi bahan observasi penulis. Teman sekelas nya yang bernama Nadia tidak memiliki teman makan siang bersama. Menurut cerita hal ini dikarenakan ketika berada di kelas nol kecil, Nadia tidak bermain dan melakukan kegiatan bersama teman-teman nya. Di waktu isitirahat ia bersama ibunya. Dan ketika bermain rumah-rumahan, Nadia lebih meilih untuk duduk-duduk saja. Nadia jarang terlihat bermain bersama teman-temannya. Hal ini tidak baik bagi perkembangan fisik-motorik, kecerdasan dan sosial emosional. Karena seharusnya tahap usia dini adalah masa awal tumbuh kembangnya anak baik secara fisik, kognitif, emosional, dan psikososial. Pada masa inilah anak banyak melakukan aktifitas bermain.
Atas dasar tersebut diatas penulis akan mengamati pelaksanaan pendidikan pra sekolah yang dimana dalam hal ini pendidikan taman kanak kanak akan berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan pendidikan di jenjang yg lebih lanjut. Penulis memilih pendidikan anak pra sekolah dengan judul ”manfaat bermain pada anak usia pra sekolah”. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, tahap usia dini adalah masa awal tumbuh kembangnya anak baik secara fisik, kognitif, emosional, dan psikososial. Pada masa inilah anak banyak melakukan aktifitas bermain. Di tahap ini anak mengalami perkembangan fisik yang amat cepat, disinilah motorik kasar dan motorik halus anak berkembang. Motorik kasar yaitu kegiatan yang melibatkan otot-otot dan tubuh anak, seperti melompat, berlari, dan memanjat. Motorik halus contohnya adalah seperti memasang kancing baju. Perkembangan kognitif anak bisa berkembang yaitu dengan bermain yang melibatkan misalnya dengan mnggunakan permainan edukatif. Bermain juga bisa melibatkan interaksi antar anak yang satu dengan anak lain sehingga anak dapat beradaptasi dan juga belajar bersosialisasi dengan lingkungannya.
            Bermain adalah dunia kerja anak usia pra sekolah dan menjadi hak setiap anak untuk bermain, tanpa dibatasi usia. Melalui bermain anak mampu mengambil manfaat tertama bagi perkembangan aspek fisik-motorik, kecerdasan dan sosial emosional. Aspek-aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain. Perkembangan terjadi melalui bermain karena bermain adalah aktivitas yang menyenangkan dan merupakan kebutuhan yang sudah melekat (inherent) dalam diri setiap anak. Dalam bermain juga anak merasakan perasaan yang sangat menyenangkan karena melakukan aktivitas bermain tersebut tanpa paksaan. Bermain juga merupakan sarana pembelajaran formal dan informal. Bermain  juga memiliki manfaat dalam mengembangkan keterampilan anak sehingga anak siap untuk menghadapi lingkungan dan memiliki bekal untuk melanjutkan pendidikan formalnya kelak.
            Dalam pembahasannya, bermain pada anak usia dini memiliki banyak sisi untuk dikaji, baik itu dari peralatan, karakteristik bermain anak, jenis permainan, tahap perkembangannya dan lain sebagainya. Akan dikaji dalam makalah berikut ini.

Landasan Teori
Piaget dalam Mayesty (1990:42) mengatakan bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/kepuasan bagi diri seseorang, sedangkan Parten dalam Dockett dan Fleer (2000:14) memandang kegiatan bermain sebagai sarana sosialisasi, diharapkan melalui bermain dapat memberi kesepakatan anak bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan belajar secara menyenangkan. Selain itu, kegiatan bermain dapat membantu anak mengenal diri sendiri, dengan siapa ia hidup serta lingkungan tempat di mana ia hidup.
            Dockett dan Fleer (2000:41-44) berpendapat bahwa bermain merupakan kebutuhan bagi anak, karena melalui bermain anak akan memperoleh pengetahuan yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Bermain merupakan suatu aktivitas yang khas dan sangat berbeda dengan aktivitas lain seperti belajar dan bekerja yang selalu dilakukan dalam rangka mencapai suatu hasil akhir.
Eheart dan Leavit mengatakan bahwa pembelajaran dapat mengembangkan berbagai potensi pada anak, tidak saja pada potensi fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif, bahasa sosial,emosi,kreativitas dan pada akhirnya prestasi akademik. Sehingga dapat diidentifikasikan bahwa fungsi bermain antara lain :
·      dapat memperkuat dan mengembangkan otot dan koordinasinya melalui gerak, melatih motorik halus, motorik kasar dan keseimbangan, karena ketika  bermain fisik bagi anak juga belajar bagaimana kinerja tubuh
·      dapat mengembangkan keterampilan emosinya, rasa percaya diri pada orang, kemandirian dan keberanian untuk berinisiatif, karena saat bermain anak  sering berpura-pura menjadi orang lain, binatang atau karakter orang lain. Anak juga belajar melihat dari sisi orang lain (empati)
·      dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya, karena melalui bermain anak seringkali melakukan eksplorasi terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya sebagai wujud rasa keingintahuannya
·      dapat mengembangkan kemandirinannya dan menjadi dirinya sendiri, karena melalui bermain anak selalu bertanya, meneliti lingkungan, belajar mengambil keputusan, berlatih peran social sehingga anak menyadari kelebihannya.   

Jenis bermain dapat digolongkan kedalam berbagai jenis permainan seperti yang diungkapkan Jefree, Conkey, dan Hewson, yakni permainan eksploratif (explatory play), permainan dinamis (energetic play), permainan dengan keterampilan (skillfull play), permainan social (social play), permainan imajinatif (imaginative play) dan permainan teka-teki (puzzle-it-out play).
            Menurut pemamaparan Lopes dalam tulisannya yang berjudul “Creative Play Helps Children Grow” permainan dapat diklasifikasikan dalam:
1.      Kreasi terhadap objek (object creation) pembelajaran dimana anak melakukan kreasi tertentu pada suatu objek seperti menggabungkan potongan-potongan benda sehingga menjadi bentu mobil-mobilan.
2.    Cerita bersambung (Continuing story) pembelajaran diamana guru memulai awal cerita dan setiap anak menambahakan cerita selanjutnya bagian per bagian cerita dengan buku besar (big book).
3.    Gerakan kreatif(creative movement) pembelajaran yang lebih menggunakan otot-otot besar seperti permainan aku seorang pemimpin di mana anak melakukan gerakan tertentu dan anak lain mengikutinya/berpantomim atau kegiatan membangun pasir, lumpur dan atau tanah liat.
4.    Permainan drama kreatif (Creative dramatic play) berupa permainan dimana anak dapat mengekspresikan diri melalui peniruan terhadap tingkah laku orang, hewan ataupun tanaman, hal ini dapat membantu mereka memahami dan menghadapi dunia seperti bermain peran dokter-dokteran.
5.    Pertanyaan kreatif (creative question) yang berhubungan dengan pertanyaan terbuka, menjawab pertanyaan dengan sentuhan panca indra, pertanyaan tentang perubahan, pertanyaan yang membutuhkan beragam jawaban, pernyatan yang berhubungan dengan suatu proses atau kejadian
Berkaitan dengan kasus Nadia, kami memutuskan untuk melakukan observasi ke TK Bunayya II untuk mencari tahu, adakah penerapan jenis permainan seperti yang diungkapkan oleh teori Jefree, Conkey, dan Hewson. Yang diharapkan dapat membantu perkembangan perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan psikososial anak usia pra sekolah.

Alat dan Bahan :
1.        Kamera
2.       Notes
3.       Alat tulis
4.       Panduan Observasi
5.       Data Checklist
Analisis Data :
Data yang didapatkan dari observasi di TK Bunayya II menggunakan panduan teori bermain yang dapat digolongkan kedalam berbagai jenis permainan seperti yang diungkapkan Jefree, Conkey, dan Hewson, yakni permainan eksploratif (explatory play), permainan dinamis (energetic play), permainan dengan keterampilan (skillfull play), permainan social (social play), permainan imajinatif (imaginative play) dan permainan teka-teki (puzzle-it-out play) juga dengan klasifikasi permainan oleh pemamaparan Lopes dalam tulisannya yang berjudul “Creative Play Helps Children Grow” . Data observasi dibandingkan dengan teori. Apakah semua tipe permainan menurut teori ada di TK Bunayya II tersebut.

Objek atau Subjek :
Objek dalam observasi di peroleh dari TK Bunayya II, sedangkan subyek data yang diambil diperoleh dari salah satu murid dari TK tersebut, yang bernama Nadia, berusia 5 tahun yang sedang menjalani pendidikan dengan tingkat Nol Besar pada TK tersebut.

Jadwal Pelaksanaan :
Time Table

No.

uraian
April
2
April
3
April
4

Mei
1
Mei
2
Mei
3
1
Penentuan topik dan judul proyek, dan teori yang dipilih

  
   x





2
Penyusunan pendahuluan, landasan teori, serta alat dan bahan


  
   x




3
Menanyakan kesediaan TK Bunayyah untuk menjadi objek observasi



   x




4
Menentukan hari kunjungan


   x




5
Melakukan kunjungan observasi ke TK



   x



6
Menganalisis data




  x


7
Mengedit keseluruhan proyek




  x


8
Membuat poster





  x

9
Tahap pelaporan dan evaluasi





  x

10
Memosting ke blog






  x

Kalkulasi Biaya :
-          Reward untuk peserta yang di observasi     : Rp 50.000,-
-          Transportasi                                                    : Rp 25.000,-

PELAKSANAAN
            Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Kamis,28 April 2011 pukul 09.00 WIB. Bertempat di TK BunayyaII . Setiap anggota kelompok berkumpul di kampus pada pukul 08.30 WIB. Lalu berangkat bersama menuju TK Bunayya II. Terlebih dahulu kelompok memeriksa apa saja yang harus dipersiapkan, seperti kamera, panduan checklist, alat tulis, notes, serta reward yang akan diberikan pada subyek observasi. Setibanya di tempat, kelompok langsung menjumpai staf pengajar di TK tersebut. Lalu beliau memperkenalkan kelompok kepada murid-murid di TK tersebut. Keadaan kelas yang di tujukan beliau, terlihat rapi, teratur dan suasana kelas cukup tenang.
            Sebelumnya kelompok telah menentukan subjek penelitian pada salah seorang murid di TK tersebut, yang bernama Nadia. Alasan mengapa kelompok memilih Nadia sebagai subjek penelitian, karena mendapatkan cerita mengenai tingkah laku Nadia, dari saudara salah satu anggota kelompok, yang kebetulan satu kelas dengan Nadia.
            Awal perjumpaan kami dengan Nadia, dia terlihat takut. Namun kemudian setelah beberapa saat, ketika kelas diberikan permainan, Nadia hanya terlihat diam saja begitu juga dengan beberapa anak lainnya. Seperti tidak ada ketertarikan dengan permainan yg sedang berlangsung. Lalu mulailah kelompok mengobservasi perilaku-perilaku yang tunjukkan Nadia dan teman-temannya.
            Setelah memperoleh data yang kelompok inginkan, tiba saat memberikan reward kepada murid-murid dikelas tersebut kemudian kelompok berpamitan dengan murid-murid serta pengajar yang ada pada saat itu dan kelompok mengambil beberapa poto di TK tersebut.

PELAPORAN DAN EVALUASI
Laporan :
Dari hasil observasi terlihat bahwa tidak keseluruhan jenis bermain seperti yang diungkapkan oleh teori Jefree, Conkey, dan Hewson juga dengan klasifikasi permainan oleh pemamaparan Lopes dalam tulisannya yang berjudul “Creative Play Helps Children Grow” diaplikasikan di TK Bunayya II. Dimana hanya terlihat bermain jenis permainan dinamis (energetic play), kreasi terhadap objek (object creation) pembelajaran dimana anak melakukan kreasi tertentu pada suatu objek seperti menggabungkan potongan-potongan benda sehingga menjadi bentu mobil-mobilan. Dan Pertanyaan kreatif (creative question) yang berhubungan dengan pertanyaan terbuka, menjawab pertanyaan dengan sentuhan panca indra, pertanyaan tentang perubahan, pertanyaan yang membutuhkan beragam jawaban, pernyatan yang berhubungan dengan suatu proses atau kejadian. Tidak terlihat jenis bermain Cerita bersambung (Continuing story), Gerakan kreatif(creative movement), Permainan drama kreatif (Creative dramatic play).
Dari hal tersebut ditarik kesimpulan kurangnya interaksi guru dan murid, dimana pada pola bermain cerita bersambung, guru dan murid berinteraksi membentuk suatu cerita, yang akan menjalin kenyamanan berbicara juga lebih dapat mengekspresikan apa yang dipikirkan melalui kata-kata.  Dalam gerakan kreatif yang banyak melibatkan kebersamaan antar murid, di TK Bunayya II ini malah tidak diterapkan. Permainan drama kretaif juga, untuk melatih anak keluar dari zona aman mereka, mengekspresikan dalam bentuk kata dan gerakan dan saling berinteraksi antar murid. Dan selama observasi berlangsung, ternyata tidak hanya Nadia yg mengalami permasalahan dalam berinteraksi dengan teman nya. Berarti hal ini dapat disimpulkan bahwa kurangnya pola bermain yang aplikatif diterapkan di TK Bunayya II ini.  Diharapkan kedepannya para guru mulai mencari suasana dan cara mengajar dan bermain yang lebih dapat membantu perkembangan anak usia pra sekolah.


Poster :


Evaluasi :
Proyek observasi yang kelompok lakukan sebenarnya sudah sesuai dengan perencanaan serta sistematis namun terdapat kendala terhadap waktu selama pengerjaannya karena harus menyesuaikan waktu kuliah dan jadwal observasi.  kebetulan dua dari anggota kelompok sudah mendapatkan pengalaman sebelumnya yang sangat membantu daam pengerjaan proyek observasi ini, Observasi dilakukan dengan sedemikian rupa sehingga data yang diperoleh sesuai yang diinginkan walaupun terdapat hambatan pada saat pertama kali melakukan obervasi namun hal itu merupakan hal yang wajar karena merupakan pengadaptasian terhadap lingkungan baru bagi kelompok dan juga murid pada TK Bunayya II.

Testimoni

Ester Hotmauli  T : Dalam penelitian ini, saya merasa bahwa penelitian ini sudah benar-banar kami kerjakan dengan baik dan besungguh-sungguh. Dimana walaupun jadwal kuliah setiap anggota berbeda, kami selalu bersama-sama menyempatkan waktu untuk berdiskusi. Semoga penelitian ini benar-benar bermanfaat bagi pembaca.
Dini Arini : Dalam proyek ini saya dan kelompok mengalami banyak gangguan tidur karena mengalami kesulitan dalam membuat poster, karena smua anggota kelompok tidak ada yg dapat menggunakan adobe, corel draw ataupun segala sesuatu yg berhubungan dalam pembuatan poster. Selebihnya menyenangkan.
Febri Jayanti : Ini adalah kali pertama saya melakukan observasi dan menurut saya lumayan banyak hambatan dari penelitian observasi yang dilakuakan serta pengerjaan membuat laporan dan sebagainya namun proyek observasi dari mata kuliah pendidikan ini benar-benar menambah pengalaman dan mengasah keterampilan sebagai mahasiswi.
“Proyek observasi yang kelompok lakukan tidak selalu berjalan mulus terdapat banyak hambatan terutsama pengaturan jadwal dari anggota kelompok, namun secara keseluruhan pengerjaan ini mengasyikkan karena pengetahuan kelompok bertambah selain juga menambah pengalaman dalam penelitian observasi ini”

Dokumentasi


Daftar Pustaka
Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
Sujiono, Yuliani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak usia Dini. Jakarta: PT. Indeks
Patmonodewo, Soemiarti. 2000. Pendidikan Anak Pra Sekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Tedjasaputra, Mayke. 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan untuk Pendidikan Usia Dini. Grasindo