Wednesday, February 23, 2011

Andragogi

PERENCANAAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD)


Dalam perencanaan pendidikan orang dewasa terdapat beberapa komponen, yaitu :
  
1.       Adanya peserta didik 
2.     Memiliki tujuan belajar 
3.     Adanya sumber belajar (pembimbing) 
4.    Memiliki kurikulum. 
5.     Adanya organisasi Pelaksana 
6.    Kondisi masyarakat setempat 
7.     Kemanfaatan langsung 
8.     Struktur organisasi

Sejalan dengan perkembangan pendidikan orang dewasa saat ini banyak pendidikan yang menggunakan metode partisipatif, yaitu dimana semua pihak yang terkait dalam pendidikan dilibatkan dalam proses pendidikan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya.
Dalam perencanaan pendidikan orang dewasa ini juga dibutuhka rancangan pendidikan dan juga rancangan pengajaran agar proses belajar mengajar pengajaran orang dewasa ini berjalan dengan lancar.

Adapun rancangan pengajaran tersebut adalah :
  
a.    Identifikasi Tujuan Umum Pengajaran 
b.    Melakukan Analisis Pengajaran 
c.      Identifikasi Tingkah Laku Dasar dan Ciri-Ciri Peserta Didik 
d.    Merumuskan Tujuan Performansi 
e.     Mengembangkan Butir-Butir Tes Acuan Patokan 
f.       Mengembangkan Strategi Pengajaran 
g.    Mengembangkan dan Memilih Materi Pengajaran 
h.    Merancang dan Melakukan Evaluasi Formatif 
i.       Merevisi Materi Pengajaran 
j.       Merancang dan Melakukan Evaluasi Sumatif

METODE PENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD)

Pada pendidikan orang dewasa juga banyak ditemukan beberapa metode dalam pembelajaran. Metode pendidikan orang dewasa kini dapat ditinjau dari dus sudut pandang yaitu kontinum proses belajar dan jenis pertemuan yang dilakukan dalam pendidikan orang dewasa.
          Dalam pemilihan jenis pertemuan ada beberapa jenis pertemuan yang disajikan dan dapat dipilih sesuai keinginan, yaitu :

          1.       Instituisi
 - Orang-orang yang tertarik dalam bidang khusus. 

2.     Konvensi
  -Kumpulan dari peserta untuk mendiskusikan dan memikirkan ide-ide yang dapat memperkuat organisasi

 3.     Konferensi
    -Pertemuan dalam kelompok besar maupun kelompok kecil

 4.    Lokakarya
 - Pertemuan orang yang bekerja sama dalam kelompok kecil 

5.     Seminar
   -Jumlah peserta tergolong sedikit, biasanya hanya mencapai kurang lebih 50 orang

 6.    Kursus Kilat
   -Merupakan instituisi yang sangat intensif selama satu hari atau lebih tentang beberapa subjek khusus

 7.     Kuliah Bersambung
  -Suatu rangkaian penyajian yang diberikan oleh dosen dengan periode waktu satu kali per hari, satu kali per minggu, atau bahkan satu kali per bulan. 

8.     Kelas Formal
  -Seperti sekolah pada umumnya 

9.    Diskusi Terbuka
  -Individu berperan aktif dalam proses kelompok untuk memanfaatkan teknik secara penuh

Sumber : Suprijanto, H. (2007). Pendidikan Orang Dewasa; dari teori hingga aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Tuesday, February 22, 2011

Wow di balik layar Upin dan Ipin !!! Amazing !

"WOW" kata pertama yang terlontar dalam pikiran saya. ternyata seperti ini cara kerja pembuatan film Upin Ipin, yang sering kita lihat selama ini di tayangkan di televisi. Sejauh ini, saya memang sudah tau cara-cara pembuatan film kartun seperti ini, tetapi yang saya lihat tidak se-detail ini. Sangat luar biasa, saya sangat kagum dari setiap cara kerja orang-orang yang ada dalam pembuatan film Upin dan Ipin ini. Selama ini kita hanya melihat dan menonton filmnya saja. Ternyata pembuatan film ini tak segampang ketika kita menontonnya. Hahahaha…
Sangatlah luar biasa sekali peran teknologi bagi mereka, mereka benar-benar memanfaatkan seluruh alah teknologi baik mulai dari pembentukan karakter, penyuntingan background, gerak-gerik tokoh, semua tidak lepas dari yang namanya Teknologi. Sungguh luar biasa. Menurut saya memang teknologi sangatlah berperan penting dalam kehidupan kita, tetapi balik lagi kepada individu tersebut, apakah dia dapat memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik dan benar?
Memang mereka cukup membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan film ini, tapi hasil mereka yang beri sangatlah maksimal, bahkan yang saya lihat tak ada sedikit pun terlihat kejelakan dari film tersebut, semua “pas” !
Saya membaca beberapa artikel tentang pembuatan film Upin-Ipin ini, ada dikatakan “Proses animasi Upin & Ipin (dan juga film Geng) menggunakan perangkat lunak CGI Autodesk Maya. Di sebuah sidang media perangkat lunak animasi pada tahun 2009, Ketua Perancang Las Copaque, Fuad Md. Din memberitahukan, “Salah satu tujuan kami memilih kartun ini adalah karena dibuatnya amat mudah. Lagipula kami sudah berpengalaman membuatnya sebelum ini.” Wah karena mereka sudah terbiasa sehingga mereka mengatakan pembuatan film Upin-Ipin ini mudah bagi mereka, luar biasa sekali. Menurut saya karya mereka ini perlu diacungkan jempol.

Thursday, February 17, 2011

CATATAN ESTER: Andragogi

CATATAN ESTER: Andragogi

Andragogi

TUGAS PENDIDIKAN ORANG DEWASA (ANDRAGOGI)

Ester Hotmauli T ( 08-054)

I.I KASUS

       Pada hari ini tepatnya saat Mata kuliah Andragogi yang biasa juga kita sebut Pendidikan Orang Dewasa, ada tigamahasiswa yang terlihat belum hadir. Dengan begitu dosen bertanya keberadaan mereka, dengan begitu Dosen juga memberikan kontribusi waktu untuk menunggu mereka datang. Lalu beberapa waktu salah satunya telah tiba, ada dua mahasiswa lagi yang belum hadir. Setelah itu Dosen yang bersangkutan menyuruh salah seorang mahasiswa untuk menghubungi mahasiswa yang belum hadir tersebut. Pada saat itu pun seorang mahasiswa itu langsung menghubungi mereka, dia mengatakan bahwa Dosen telah memberikan kontribusi waktu untuk menunggu mereka. Akan tetapi mereka tetap mengatakan tidak hadir hari ini karena ada beberapa kendala yang menyebabkan mereka tidak dapat hadir pada hari ini. 

I.II PEMBAHASAN

       Menurut pembahasan kelompok kami, dari kasus diatas tersebut kami bahas berdasarkan salah satu dari ketujuh prinsip utama yang diambil dari artikel yang berjudul What Knowledge is of Most Worth yang ditulis dalam buku karangan Suprijanto, yaitu mengenai “etika”. Dimana dibuku ini dikatakan orang memiliki etika itu adalah orang yang memiliki nilai moral, jiwa pelayanan dan tanggung jawab pribadi serta menghargai orang lain. Kami menghubungkan ini, karena kami rasa sikap yang dimiliki mahasiswa yang tidak dapat hadir padaa saat itu kurang beretika, karena yang kami dengar ada salah satu dari mereka yang member alasan bahwa mereka tidak dapat hadir karena belum ada jam untuk beristirahat (makan) karena kuliah mereka dimulai dari pagi. Menurut kami itu sangat tidak logis, padahal dari setiap mata kuliah itu selalu diberikan jedah waktu paling tidak setengah atau bahkan hingga satu jam untuk beristirahat, ditambah lagi Dosen telah memberikan kontribusi waktu untuk mereka hadir saat itu. Mungkin menurut kami, dia tidak menghargai Dosen tersebut.
       Lalu selanjutnya kami pandang dari segi Minat mahasiswa tersebut. Dalam Suprijanto dikatakan bahwa dengan hanya sekedar latihan atau pengulangan tanpa di dasari dengan minat, hasil belajar tidak akan efektif. Sebenarnya kami tidak tahu mahasiswa tersebut memilih mata kuliah Andragogi ini berdasarkan minatnya, atau sekedar motivasi dia untuk mengikuti mata kuliah ini dikarenakan temannya juga memilih mata kuliah ini. Tapi dapat kami singgungkan, dimana yang kita tahu bahwa apabila pada dasarnya ada minat mahasiswa tersebut untuk memilih mata kuliah ini, seharusnya ia semangat ataupun sebisa mungkin untuk selalu menghadiri pertemuan di mata kuliah ini.
       Dengan begitu cara yang harus dilakukan bagi kita sebagai teman ataupun kelompok bahkan Dosen pada mata kuliah ini, sebaiknya kita memberikan motivasi kepada mereka, sehingga kita dapat membentuk kebiasaan yang positif pada diri mereka. Adapun beberapa dari cara untuk membentuk kebiasaan seseorang, yaitu kita menjadikan situasi dan kondisi sedemikian rupa sehingga pada mata kuliah Andragogi ini menyenangkan. Dengan tujuan agar mereka juga belajar menyukai mata kuliah ini dan berusaha menghadiri setiap pertemuan pada mata kuliah Andragogi. Lalu jangan biarkan pengeculaian terjadi sampai kebiasaan baru tersebut benar-benar berakar, contohnya, “jatah absen” dimana mahasiswa itu sadar bahwa mereka memiliki kesempatan untuk tidak hadir, disini seharusnya kita jangan sampai mebiarkan kebiasaan itu terjadi. Karena ada “jatah absen” kita bisa santai atau apapun itu, itu dapat mebuat kita terbiasa menggunakan kesempatan itu tidak hanya pada salah satu  mata kuliah juga, bahkan apabila yang terbiasa menggunakannya pada mata kuliah yang lain-lain juga. Memang semua itu adalah hak kita sebagai mahasiswa, tapi adalah bagusnya jika kita lebih baik selalu mengikuti mata kuliah apapun itu agar kita tidak ketinggalan materi-materi yang diajarkan.

I.III Pendekatan Perwujudan Diri Sendiri (Self Actualization Approach)

Pendekatan perwujudan diri menurut Maslow yang kami gunakan :

a.  Proses yang terpusat pada pebelajar
Asumsi yang mendasari adalah kesempatan-kesempatan untuk penemuan diri sendiri (self discovery) dapat mengembangkan kemampuan diri sendiri. Karena itu fungsi pembelajar terutama adalah menciptakan kesempatan-kesempatan untuk melibatkan pebelajar sebagai pribadi yang utuh dalam proses belajar mengajar. Dalam mata kuliah Andragogi ini, yang kami tahu adalah kami mahasiswa berperan aktif dalam pembelajaran. Jadi dengan fungsi dari pembelajar itu sangatlah baik apabila kita memanfaatkan kesempatan-kesempatan untuk selalu terlibat aktif dalam tugas pada mata kuliah ini. Dan oleh karena itu pembelajar harus mempunyai kemampuan untuk mendengarkan pendapat-pendapat pebelajar, tidak mendominasi pemikiran-pemikiran mereka, apapun prakarsa yang mereka cetuskan asal sesuai dengan norma-norma yang ada.

b.  Membantu timbulnya konsep diri yang positif
Salah satu dasar pendidikan perwujudan diri, adalah konsep diri yaitu cara seseorang melihat dirinya sendiri, dan sampai seberapa jauh ia memandang dirinya sebagai pembawa perubahan. Jadi kembali pada diri kita sendiri, apabila tidak ada yang memotivasi kita sebaiknya bangunlah motivasi dari dalam diri kita sendiri.
Seseorang yang mempunyai motivasi berkembang, akan menyelesaikan permasalahan-permasalahnnya dengan mengarah kedalam, artinya dengan mencari dirinya sendiri (by self searching) daripada mencari pengarah dari luar. Pendekatan perwujudan  diri, sependapat pula dengan anggapan bahwa perubahan yang efektif itu jika dimulai dari dalam diri seseorang, karena hal ini akan menimbulkan kemampuan-kemampuan, memupuk sikap positif serta menimbulkan kepercayaan pada diri sendiri yang lebih besar. Karena itu pendekatan perwujudan diri, akan memberikan rangsangan-rangsangan yang mendorong prakarsa pebelajar. 

SUMBER :
Suprijanto, H. (2007). Pendidikan Orang Dewasa; dari teori hingga aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Yusnadi, (200-). Andragogi, pendidikan orang dewasa. Medan: Program Pascasarjana

Monday, February 14, 2011

Psikologi Pendidikan

Pandangan mengenai blog dan email dalam Psikologi Pendidikan

Ester Hotmauli T (08-054)

Teknologi merupakan penerapan (aplikasi) dari sains yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan mempercepat pencapaian tujuan dari setiap kegiatan yang akan dilakukan.
Pada era teknologi sekarang ini paradigma pembelajaran telah bergeser dari pembelajaran tradisional menuju pembelajaran berbasis perkembangan teknologi. . Pembelajaran yang dimaksudkan disini bukan hanya belajar dengan papan tulis dan si pengajar Cuma berceramah saja di depan kelas se,mentara siswanya Cuma mendengar dan mencatat.
Dengan semakin berkembangnya teknologi mempengaruhi proses belajar mengajar di dunia pendidikan. Teknologi memberikan kemudahan baik bagi pengajar maupun peserta didik dalam mengakses informasi pembelajaran.
Teknologi ini tidak hanya terpaku pada proses belajar secara e-learning akan tetapi proses belajar secara tatap muka (face to face) juga bisa dianggap sebagai pemanfaatan dari teknologi tergantung dari alat maupun fasilitas yang digunakan. Teknologi dapat berupa teknologi cetak, teknologi audio-visual, teknologi berbasis komputer, teknologi terpadu.
     Maka untuk menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat dan dinamis namun terkdang sulit diprediksi tersebut, maka peserta didik perlu dipersiapkan agar memiliki keterampilan yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan adanya blog dan email yang diperkenalkan kepada kami mahasiswa maka kehadirannya sangat membantu dalam proses pembelajaran  yakni dalam hal mengumpulkan tugas dan semacamnya kami juga bisa lebih “update” dengan apa saja yang harus dikerjakan tanpa harus bertemu dosen pengajar terlebih dengan menggunakan email atau blog kami para mahasiswa dituntut untuk bisa menggunakan teknologi emacam inni dan menguasai penggunaannya.  Dengan kata lain kami dituntut untuk melek teknologi yang mana penggunaaannya merupakan kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh peserta didik sama pentingnya dengan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung ataupun bekerja dalam kelompok khususnya pada era teknologi seperti ini.
Dengan adanya blog seperti ini kita juga diajarkan untuk berpikir kritis, dan kita bebas untuk mengpresikan keinginan kita dalam mengembangkan cara-cara kita untuk menulis di blog tersebut.Dengan begitu kita juga dapat meningkatkan kreativitas yang ada pada diri kita.

Psikologi Pendidikan

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa).
Heinich, Malenda, Russel (1982) mengemukakan keuntungan penggunaan media dalam pembelajaran adalah:

1)   Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurang kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya.
2)   Meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran.
3)   Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar.
4)   Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
5)   Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam.
Sehingga pembuatan media pembelajaran diperlukan untuk proses pelaksanaan pembelajaran dalam pendidikan.


Sunday, February 13, 2011

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Teknologi adalah tema penting dalam pendidikan. Kita tahu dunia kita saat ini sudah semakin canggih. Semua kalangan sudah memiliki berbagai fasilitasi teknologi. Kita juga tau bahwa kita tumbuh di dunia yang jauh berbeda dengan dimasa orangtua atau kakek nenek kita dahulu. Namun sekarang, apabila kita ingin masuk didunia kerja kita dituntut untuk menjadikan teknologi sebagai bagian dari pengetahuan kita. Teknologi dalam pendidikan mencakup setiap kemungkinan sarana (alat) yang dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam pendidikan dan latihan. Ellington (1989) menyatakan bahwa teknologi dalam pendidikan pada dasarnya adalah apa yang oleh teknologi pendidikan dipopulerkan dengan nama alat bantu pandang dengar.

Tidak hanya dilingkungan perguruan tinggi saja, zaman sekarang sekolah-sekolah baik di desa sampai perkotaan telah mengaplikasikan pelajaran TIK sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah mereka. Teknologi telah menjadi bagian dari sekolah selama beberapa decade, tetapi teknologi masih dipakai secara sederhana dan berubah dengan lamban. Namun, kini teknologi berubah secara dramatis.

Psikologi pendidikan juga berperan dalam hal ini. Psikologi pendidikan juga mengajarkan individu untuk belajar menggunakan teknologi. Salah satu contohnya, pada mata kuliah Psikologi Pendidikan di kampus saya, mahasiswa diwajibkan memiliki blog yang digunakan untuk mengumpul tugas. tujuannya adalah untuk membuat mahasiswa itu berpikir kritis, dapat mengembangkan kreativitasnya serta bebas berekspresi dalam menulis di blog tersebut. Dengan begini, yang sebelumnya mereka tidak mengetahui apa itu blog menjadi membuat mereka tahu dan pengetahuan mereka tentang penggunaan teknologi pun semakin maju.
Dengan demikian kita tahu bahwa teknologi sangatlah berperan penting dalam dunia pendidikan di zaman 
sekarang ini.


sumber : Santrock, John W. EDUCATIONAL PSYCHOLOGY, 2nd Edition. Kencana