Saturday, March 19, 2011

Psikologi Pendidikan

TES INTELEGENSI

Apakah intelegensi itu ?
Intelegensi adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada, dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari. Jadi seseorang itu dikatakan berintelegensi apabila dia sudah mampu memecahkan suatu masalah dari pembelajaran dan pengalaman hidupnya sehari-hari.
Test Intelegensi adalah salah satu test psikologik yang sampai Sekarang masih dianggap valid . Test ini adalah suatu cara numerik untuk menyatakan taraf intelegensi dengan rumus: 

H. I = Umur Mental  X 100                  H.I = hasil bagi intelegensin/IQ
Umur kalender

Umur mental didapat pada test intelegensi, umur kalender diambil paling tinggi 15 biarpun sebenarnya lebih, karena dengan test intelegensi yang ada Sekarang sukar untuk mengukur perbedaan intelegensi diatas umur 15 tahun
Tes Intelegensi dibagi menjadi dua yaitu, Tes Intelegensi Individual dan Tes Intelegensi Kelompok. Tes Intelegensi individual ini hanya dilakukan oleh satu orang saja, secara khusus. Contoh-contoh tes Intelegensi individual adalah :

-          Tes Binet 

Pada Tes ini Binet mengembangkan konsep mental age ( MA) yakni level perkembangan mental individu yang berkaitan dengan perkembangan lain.

-          Skala Wechsler

Tes ini dikembangkan oleh David Wechsler. Skala Wechsler ini menunjukkan IQ keseluruhan dan juga menunjukkan IQ verbal dan IQ kinerja. Tes ini mencakup Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence Scale for Children-Revised (WISC-R) untuk anak dan remaja dari usia 6 hingga 16 tahun.

Sumber : Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (Edisi Kedua). Jakarta: Prenada Media Group

Wednesday, March 16, 2011

Andragogi

EVALUASI PADA PENDIDIKAN ORANG DEWASA

Dalam pendidikan orang dewasa, evaluasi merupakan hal yang baru kita ketahui. Namun yang kita lihat disini apakah evaluasi yang kita lakukan dalam pendidikan orang dewasa itu baik atau tidak untuk digunakan. Evaluasi digunakan untuk menunjukkan proses menentukan kekuatan atau nilai pekerjaan mereka. Evaluasi juga adalah suatu cara mengukur hasil dari kegiatan pendidikan.
Evaluasi dapat dibagi 3 berdasarkan tingkat formalitas dan ketepatannya (Morgan, et.al., 1976 dalam buku Suprijanto) :
1.    Evaluasi Informal
è                penilaian tentang masalah yang sederhana tanpa menggunakan banyak pertimbangan prinsip-prinsip evaluasi
2.  Evaluasi Semi Formal
3.  Evaluasi Formal atau penelitian ilmiah
è                 Penilaian yang menggunakan prosedur riset yang canggih

Evaluasi bermanfaat dalam pendidikan orang dewasa, diantaranya menurut Flores, Bueno, dan Lapastora (1983), yaitu untuk :
-Menentukan patokan awal yang dapat dipakai sebagai dasar
   perbandingan tindakan baru.
-Menentukan pengarahan kembali (redirection).
-Memberikan kenyamanan pada kita apabila telah dievaluasi
-Meningkatkan kepercayaan diri diantara penerima evaluasi.

Adapun tujuan utama evaluasi adalah :
1.Untuk menentukan seberapa dekat peserta didik secara individual dan keseluruhan kelas telah mencapai tujuan umum yang telah ditentukan
2.Untuk mengukur tingkat perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik dalam waktu tertentu
3.Untuk menentukan efektivitas bahan, metode, dan kegiatan pengajaran
4.Untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi peserta didik, instruktur dan masyarakat.

Sumber : Suprijanto,H. (2007). Pendidikan Orang Dewasa; dari teori hingga aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara

Friday, March 11, 2011

Pendidikan

Tahukah kamu bahwa games online itu berdampak bagi kita, khususnya bagi pelajar ???
Fenomena game yang sedang mewabah saat ini di berbagai kalangan masyarakat, salah satunya adalah game online. Perkembangan game online itu sendiri membayangi kita akan dampak negatif yang ditimbulkannya.
Bagi para kalangan pelajar mungkin tidak asing dengan permainan game online. Sekarang ini bisnis warnet yang menyajikan permainan game online sedang merambak di kota – kota besar sejabodetabek tak menutup juga warnet di kota lainnya. Terhitung sejak tahun 2002 hingga sekarang grafik peminat Game Online semakin meningkat dari tahun – ketahun hingga sekarang. Dibeberapa tempat didapatkan para kalangan pelajar yang tak kelak selalu datang untuk menghabiskan waktunya bermain game online dan terdapat juga beberapa pelajar yang tidak masuk sekolah ( bolos ) hanya demi bermain game online entah apa yang ada dibenak mereka hingga lebih memilih bermain game online dibandingkan belajar disekolah.
Dengan mengakses internet kita dapat mengakses informasi yang kita butuhkan, namun yang disayangkan banyak orang yang hanya menggunakan internet untuk bersenang-senang dan bermain games secara terus menerus dan akhirnya kecanduan. Kecanduan internet ini membuat cemas banyak kalangan, terutama bagi orang tua yang memiliki anak pada usia sekolah. Kecanduan game online membuat seseorang menjadi sering tidur terlalu larut bahkan tidak tidur, sehingga membuat seseorang menjadi kurang fokus yang selanjutnya mengakibatkan prestasi menurunnya prestasi serta kinerja orang tersebut yang kemudian akan menyebabkan hilangnya kepercayaan orang sekitar.
Inilah yang menjadi alasan, game online memiliki dampak negatif buat anak-anak. Perhatian orang tua disini sangat dibutuhkan. Jika tidak hal seperti di atas dapat terjadi.

Wednesday, March 2, 2011

andragogi

ALAT BANTU PENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD)

          Pada pendidikan orang dewasa ada beberapa alat bantu yang digunakan selama proses pembelajaran.  Salah satunya adalah Alat Bantu Audiovisual (ABAV). Ada beberapa manfaat yang kita dapatkan dengan menggunakan ABAV :
1.        Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar.
2.      Mendorong minat belajar kita
3.      Meningkatkan pengertian dan pemahaman yang lebih baik
4.     Dapat melengkapi sumber belajar yang lain
5.      Menambah variasi metode belajar
6.     Menghemat waktu
7.      Meningktakan keingintahuan intelektual
8.      Cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu
9.     Membuat ingatan kita terhadap pelajaran itu lebih lama
10.  Dapat memberikan konsep baru dari sesuatu di luar pengalaman biasa
Dengan adanya ABAV, kita dapat mengikuti cara belajar yang sudah terbilang cukup maju. ABAV juga memiliki dua prinsip dalam penggunaan ABAV, yaitu :
a.     Menentukan alat bantu yang akan digunakan
b.     Menggunakan alat bantu audiovisual itu sendiri
Tujuannya adalah membantu setiap pengguna ABAV ini untuk menggunakannya atau menerapkannya dalam proses pembelajaran.

SUMBER : Suprijanto, H. (2007). Pendidikan Orang Dewasa; dari teori hingga aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.